Bagaimana cara kerja mesin pemanen jagung?

Jagung merupakan produk pangan penting di dunia, dan pengoperasian mekanis telah meningkatkan efisiensi produksi jagung secara signifikan. Dalam beberapa tahun terakhir, pemanen jagung telah diterima dengan baik oleh para petani di seluruh dunia. Ia secara efisien dapat memetik bulir dan menghancurkan batang jagung dewasa. Sebagai mesin pertanian yang kompleks, pemanen jagung diperlukan dan masuk akal untuk digunakan dan dirawat. Hal ini tidak hanya menjamin efisiensi dan manfaat ekonomi dari proses pemanenan biji-bijian, namun juga membantu mengurangi tingkat kegagalan. Hal ini juga dapat meningkatkan masa pakai pemanen jagung selama pengoperasian. Ini merupakan jaminan yang dapat diandalkan untuk kelancaran proses panen jagung. 

Struktur dan prinsip kerja pemanen jagung

Struktur dasar alat pemanen jagung meliputi kepala potong, alat pengangkut, alat pengupas, silo biji-bijian, dan alat pengembalian jerami. Serta sejumlah besar peralatan hidrolik, sensor, dan struktur transmisi.

Pada saat pemanen jagung bekerja, celah antara aerator pada kepala pemotongan sejajar dengan garis tanam jagung. Dan kepala pemotong mengarahkan jerami jagung ke dalamnya. Melalui perputaran roller pemetik kuping, sedotan ditarik ke bawah. Sehingga operasi pemetikan kuping dilakukan pada simpul tumbuh buah jagung. Secara umum, struktur roller pemetik memiliki tiga tahap, yaitu bagian pemandu, bagian pemetik, dan bagian batang penarik. Mereka menyadari fungsi membimbing, memetik telinga, dan menarik batang. Telinga jagung yang dibuang diangkut ke alat pengupas, operasi pengupasan dilakukan di bawah pengoperasian roller pengupas. Akhirnya disimpan di silo gandum. Kotak pisau kembali meremukkan batang jagung di bagian belakang dan menyebarkannya di lapangan untuk memudahkan operasi pengembalian.

Penggunaan mesin pemanen jagung

Sebelum menggunakan mesin pemanen jagung, Anda harus memeriksa keandalan mesin. Kemudian sesuaikan untuk memastikan kualitas panen dan efisiensi kerja. Pertama, sebaiknya sesuaikan tinggi tajuk dengan tepat sesuai dengan karakteristik pertumbuhan tanaman jagung. Hal ini untuk memastikan keandalan operasi pengupilan telinga. Pada saat yang sama, Anda harus menyesuaikan jarak antara rol pemetikan sesuai dengan kepadatan tanam jagung dan ketebalan jerami.

Ketika kepadatan tanam besar dan diameter jerami besar, jarak antara rol pemetikan dapat ditingkatkan dengan tepat. Penyesuaian celah maksimum biasanya tidak lebih besar dari 12 mm. Jika kepadatan tanamnya kecil atau jeraminya tipis, jarak tanamnya bisa dikurangi dengan tepat. Dan celah minimumnya tidak kurang dari 8 mm. Kesenjangan yang terlalu besar dapat menyebabkan peningkatan hilangnya bulir jagung. Kesenjangan yang terlalu kecil dapat dengan mudah menyebabkan penyumbatan pada rol pemetik, sehingga mempengaruhi efisiensi pemetikan telinga.

Bagikan cintamu:

Tinggalkan komentar